Jumat, 13 November 2009

Puri Agung DenPasar sebelum 1906



               Ukuran Puri Agung Denpasar yang 175 x 200 meter mungkin benar apabila areal Pekandelan Puri yang mengitari Puri di sebelah Utara dan Timurnya diikutsertakan.  Struktur lengkap Puri Agung Denpasar bikinan Belanda, luasnya ± 2,7018 Hektar (= 171 x 158 m2) kemungkinan besar tidak memperhitungkan perumahan Pekandelan Puri (Pengabih Puri) yang mengelilinginya. Puri ini ternyata lebih kecil daripada Puri Satriya (luas = 3,465 Hektar) yang mengitari Pura Satriya di Jalan Veteran Denpasar (Kompleks Pasar Burung) sekarang ini.

               Ada sebuah ceritera dari seorang abdi Puri Agung Den-Pasar yaitu We Ceger (alias We Rampag) almarhum yang mengetahui Perang Puputan Badung 1906 itu walau umurnya belum dewasa, dan pada jaman penjajahan Balanda beliau adalah orang kepercayaan puri. Dia juga ikut mengambil sebuah pintu rumah berukir lalu dipasang di rumahnya; ternyata ada rasa ketakutan dalam dirinya, lalu pintu itu dikembalikan kepada Ida Cokorde Alit Ngurah (regent van Badoeng I pada tahun 1929 – 1938 dan zelfbestuurder landschap van Badoeng tahun 1938 - 1942), yang selanjutnya pintu berukir itu dipasang di pintu masuk Sekolah Kerajinan Putri (dibangun tahun 1941 yang kemudian menjadi Sekolah Kepandaian Putri – SKP – Negeri Denpasar).  Murid pertama dari Sekolah Kerajinan Putri itu diantaranya: Anak Agung Sagung Gambar, Anak Agung Sagung Oka (alm), dll. Dengan guru pertamanya diantaranya Anak Agung Biyang Anom (alm). Sekolah itu terletak di Jalan Surapati (SD nomor 5 dan 7 dan SKPN Denpasar yang sekarang menjadi Kantor Catatan Sipil Kodya. Denpasar). SKP ciptaan Ida Cokorde Alit Ngurah itu, semua tiang-tiang dan canggah-wang (siku-siku tiang)  terbuat dari kayu jati pipihan yang berukir indah. Pada saat perluasan trotoar jalan Surapati, pintu gerbang itu masih berdiri di atas trotoar; selanjutnya pintu itu dilelangkan oleh SD. Nomor 5 & 7.
               Berdasarkan sketsa Denah Puri Den-Pasar (Schets van den plattengrond van de poeri van Den-Pasar dan
halaman 176 De Poeri van Den-Pasar). Sketsa ini sudah hampir mendekati lengkap.  Dan nanti, apabila kami temukan keterangan yang lebih lengkap lagi maka kami akan sampaikan revisinya.
               Adapun susunan mandala/palebahan/saren-saren dari Puri Agung DenPasar itu terdiri dari: 
(lihat sketsa denah Puri Agung DenPasar)

I.             Ancaksaji
II.            Bale Kembar (Semanggen)
III.           Tandakan
IV.          Pemerajan Agung
V.           Pewaregan (dapur umum)
VI.          Tempat senjata, obat-obaan, mesiu
VII.        Taman Narmada
VIII.       Mijil Pisan
IX.         Rangki (A. A. Salit Widya atau Bethara Rai Sakti)
X+XV.   Malaya Kertanegaran (tempat: Nararya Agung Made Ngurah Pemecutan)
XI.          Suci
XII.        Raja Singa
XIII.       Dana Raja
XIV.      Menara (genah mamas – dijaga Ratu Patih)
XV.        Padmi
XVI.      Saraswati - dikelilingi telaga (tempat nyurat setiap purnama)
XVII.     Rukmalaya (wanasari)
XVIII.    Cakraningrat
XIX.      Dunungan (karang kepatihan)
XX.        Senetan (dunungan)
XXI.      Sinda Raja (Cakranegara:  tempat Ida Cokorde Alit Ngurah – 10th cs.
XXII.     Ratna Kania (Kaniawati: Anak Agung Ratu Agung – saudara raja)
XXIII.   Dunungan (karang kepatihan)
XXIV.   Griya Keniten (Ida Bagus Ketut Buta)
XXV     Pekandelan Puri (Pengabih Puri)


Demikian revisi sketsa Puri Agung DenPasar ini, semoga berguna;  Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sertakan email Anda ya.